Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 22.135
jiwa di Aceh Tengah dan Bener Meriah saat ini tinggal di pengungsian.
Sebagian besar, pengungsi tinggal di tenda-tenda di dekat rumahmereka
yang hancur atau rusak ringan.
Namun berbeda dengan pencatatan
Posko Induk Gempa Aceh Tengah dan Bener Meriah, BNPB mencatat jumlah
korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak 40 orang dan empat orang
masih hilang.
Jumlah korban luka berat sebanyak 63 orang, 2.362
orang rawat jalan. Kerusakan rumah mencapai 15.919 unit, sedangkan 623
unit banguan fasilitas umum rusak.
Jumlah korban di Aceh Tengah
terus bertambah dan lebih parah dibandingkan di Bener Meriah. Di Aceh
Tengah, 232 desa dari 352 desa terdampak gempa. "Sebanyak 31 orang
meninggal dunia, empat orang hilang," ungkap Kepala Pusat Data Informasi
dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (7/7/2013).
Di
Bener Meriah, delapan desa dari 233 desa terdampak gempa langsung.
Sebanyak sembilan orang meninggal dunia, 23 luka berat. Jumlah pengungsi
gempa di kabupaten ini mencapai 2.265 orang.
"Pengungsi perlu
memperoleh bantuan tenda dan selimut karena daerahnya pegunungan, yang
pada malam hari suhunya mencapai 14 derajat celsius," kata dia.
Rumah
rusak di Bener Meriah sebanyak 2.057 unit, 662 unit di antaranya rusak
berat, 311 rusak sedang, dan 1.184 rusak ringan. Fasilitas umum yang
rusak sebanyak 76 unit. Bantuan untuk korban dan pengungsi terus
berdatangan.
Sabtu (6/7/2013) kemarin, bantuan Presiden sebanyak
empat truk telah tiba di Bener Meriah. "BNPB mengirimkan lebih 40 ton
bantuan logistic dan peralatan ke Aceh," tandas Sutopo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar