Rabu, 19 Juni 2013

Nu STAR Temukan Putaran Baru di Lubang Hitam


altPara ilmuwan di Amerika Serikat telah berhasil menggunakan sebuah teleskop baru NASA untuk membantu meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana lubang hitam dan galaksi berevolusi.
Menggunakan data yang diambil oleh Nuclear Spectroscopic Telescope Array, atau NuSTAR, dan satelit XMM-Newton X-ray milik Badan Antariksa Eropa, para ilmuwan mampu mengukur tingkat perputaran dari lubang hitam dengan 2 juta kali massa matahari kita.
NASA mengatakan sejumlah observasi, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, memberikan uji kuat dari teori relativitas umum Einstein, yang mengatakan gravitasi bisa membelokkan ruang-waktu, struktur yang membentuk alam semesta kita, dan cahaya yang bergerak melintasinya.

"Kita bisa melacak materi yang berputar-putar dalam lubang hitam dengan menggunakan sinar-X yang dipancarkan dari wilayah yang sangat dekat dengan lubang hitam," kata peneliti utama NuSTAR Fiona Harrison dari California Institute of Technology.
"Radiasi yang kita lihat adalah lentur dan terdistorsi oleh gerakan partikel dan gravitasi lubang hitam sangat kuat."
Sebuah percobaan yang sama dilakukan pada tahun 2006, kata Geraint Lewis, profesor astrofisika di University of Sydney. "Tapi ada sebuah gangguan campur tangan gas yang dapat terdistorsi menjadi bentuk emisi dan oleh karena itu kami tidak akurat mengukur perputarannya."
Profesor Lewis mengatakan penelitian baru menemukan bahwa pengukuran tidak akan berdampak begitu parah. "Ini menegaskan bahwa lubang hitam berputar dan mereka berputar sangat cepat."
Para peneliti mengatakan sementara XMM-Newton mengungkapkan bahwa cahaya dari besi sedang melengkung, NuSTAR membuktikan bahwa distorsi ini datang dari gravitasi lubang hitam dan bukan awan gas di sekitarnya.
"Hal berikutnya mereka pasti akan lakukan sekarang adalah pergi dan melihat berbagai galaksi untuk mengetahui apakah mereka dapat mengukur perutaran di sana," kata Profesor Lewis. "Jika kami menemukan banyak yang tidak berputar itu akan menjadi masalah serius bagi pemahaman kita tentang galaksi."
"Hal ini sangat penting untuk bidang ilmu lubang hitam," kata Lou Glassiness, seorang ilmuwan program NuSTAR di Markas NASA, Washington.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar